Selasa, 25 November 2014

Tugas 3 : Membuat Cerita Ulang


Kenangan
Dinda Fitri Ramadhani

            Ku mulai pagiku dengan membantu aktivitas bunda seperti biasa. Namun kali ini sedikit berbeda, karena bunda memintaku untuk menemaninya pergi ke pasar. Tanpa berpikir panjang lagi, aku pun segera mengindahkan permintaan bunda.
            Karena letak pasar dengan kompleks rumahku cukup dekat, aku dan bunda memutukan untuk pergi ke pasar berjalan kaki saja. Hitung – hitung sekalian olahraga pagi juga. Sekitar 5 menit kemudian, akhirnya aku dan bunda sampai di pasar tradisional.
            Pergi ke pasar ini merupakan pengalaman pertama bagiku. Itulah sebabnya aku belum mengetahui seluk beluk pasar tradisional ini. Aku pun mengikuti jejak bunda. Kemana bunda berjalan, tangan bunda dan tangan ku selalu berpegangan dengan erat. Dan disuatu saat, langkah bunda berhenti di sebuah kios sayur di dalam pasar. Karena kondisi pasar yang sangat ramai dan dikios sayur itu pembeli dipersilakan mengambil sayuran yang diinginkannya sendiri, maka bunda menyuruhku untuk menunggu sebentar.
            Sambil menunggu bunda memilih sayuran, aku mulai mengamati kondisi pasar tradisional ini. Banyak hal yang kulihat disini. Ada penjual sayur, penjual makanan ringan sampai makanan berat, penjual baju, penjual ikan, para pembeli yang sibuk kesana kemari untuk mencari apa yang mereka butuhkan masing – masing. Semua itu sangat menarik untuk dilihat.

Sabtu, 22 November 2014

Cerita Ulang



         Cerita ulang (recount) atau rekon adalah teks yang menceritakan kembali pengalaman masa lalu secara kronologis dengan tujuan untuk memberi informasi, atau menghibur pembacanya, atau bisa keduanya.
·             Cerita ulang terdiri atas tiga jenis, yaitu rekon pribadi, rekon faktual (informasional), dan rekon imajinatif.
  1.  Rekon pribadi adalah cerita ulang yang memuat kejadian di mana penulisnya terlibat secara langsung.
  2. Rekon faktual (informasional) adalah cerita ulang yang memuat kejadian faktual seperti eksperimen ilmiah, laporan polisi, dan lain-lain.
  3. Rekon imajinatif adalah cerita ulang yang memuat cerita imajinatif dengan lebih detil.

·         Suatu teks cerita ulang terdiri atas tiga bagian, yaitu:

  1. orientasi : informasi yang menjawab apa?, di mana?, siapa?, kapan?, dan mengapa?;
  2. rentetan peristiwa (events) : Isi cerita ulang atau Terjadinya Peristiwa
  3. reorientasi atau kesimpulan penulis akan kejadian-kejadian yang diceritakan ulang.
·         Teks cerita ulang dapat diubah menjadi teks lain sesuai dengan kebutuhan. Proses untuk mengubah teks cerita ulang menjadi bentuk teks lain dinamakan dengan istilah mengonversi. Dalam mengonversi cerita ulang menjadi teks lain, yang berubah hanya model teks, sedangkan bagian isi tetaplah sama.

·         Proses yang harus dilakukan dalam mengonversi teks cerita ulang adalah sebagai berikut
  1. membaca teks ulang secara keseluruhan
  2. mencermati pilihan kata (diksi) yang tepat dalam teks cerita ulang
  3. merangkum isi teks cerita ulang secara menyeluruh
  4. menentukan jenis teks apa yang digunakan sebagai konversi
  5. menulis ulang teks cerita ulang dalam bentuk lain
  6. merevisi bentuk teks baru jika memungkinkan ada kesalahan

Tugas 2 : Pantun



Oleh : Dinda Fitri R.
·        Langit senja menatap kilau
Burung terbang hingga ke awan
Janganlah kita berhati galau
Hendaklah terus menatap masa depan

·        Daun kering disepanjang jalan
Berhamburan dibawa angin pagi
Janganlah engkau menjadi pengangguran
Agar hidupmu tercukupi

·        Anak soleh tampang rupawan
Pergi ke masjid untuk mengaji
Agar kita punya banyak teman
Hendaklah kita berendah hati

·        Pergi ke surabaya hari jumat
Bersama ayah dan juga mama
Jangan pernah tinggalkan solat
Karena solat ialah tiang agama

·        Pohon beringin ditumbuhi benalu
Banyak tumbuh di dalam hutan
Jika kemarin adalah masa lalu
Maka sekarang dan seterusnya adalah masa depan

Sabtu, 08 November 2014

Pantun

Pengertian Pantun
Pantun adalah puisi melayu asli yang sudah mengakar lama di budaya masyarakat. Pantun salah satu jenis karya sastra yang lama. Lazimnya puisi hanya terdiri atas 4 lari (baris) bersajak ab-ab atau aa-aa. Pada awal mulanya pantun merupakan sastra lisan, tapi kini pantun juga ada dalam bentuk tulisan. Keseluruhan bentuk pantun hanyalah berupa sampiran dan isi. Sampiran terletak pada baris pertama dan kedua dan biasanya tidak berhubungan secara langsung dengan bagian kedua. Baris ketiga dan keempat ialah bagian isi yang merupakan tujuan dari puisi tersebut.
Ciri - ciri pantun
  • Memiliki rima a-a-a-a, a-b-a-b, a-a-b-b, a-b-b-a
  • Terdiri 4 baris dalam 1 bait
  • Baris pertama & kedua merupakan sampiran
  • Baris ketiga & keempat merupakan isi
  • 1 baris terdiri dari 8-12 suku kata

Peran pantun
·         Sebagai alat pemelihara bahasa, pantun berperan sebagai penjaga fungsi kata dan kemampuan menjaga alur berfikir. Pantun melatih seseorang berfikir tentang makna kata sebelum berujar. Ia juga melatih orang berfikir asosiatif, bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan dengan kata yang lain.
·         Secara sosial pantun memiliki fungsi pergaulan yang kuat, bahkan hingga sekarang. Di kalangan pemuda sekarang, kemampuan berpantun biasanya dihargai. Pantun menunjukkan kecepatan seseorang dalam berpikir dan bermain-main dengan kata.
·         Namun, secara umum peran sosial pantun adalah sebagai alat penguat penyampaian pesan.

Kamis, 06 November 2014

Ilmu Tentang Hukum yang Terkandung Dalam Al-Qur’an


Macam-macam hukum yang terkandung di dalam Al-Qur’an, terdapat tiga macam:

    1.  أحكام اعتقادية, atau hokum-hukum aqidah, berkait erat dedngan masalah-masalah yang harus dipercaya oleh setiapmukallaf, tentang Allah, malaikat, kitab-kitab, para Rasul dan hari pembalasan.
    2.  أحكام خلقية, atau hokum-hukum akhlak, berkait erat dengan masalah-masalah yang harus dipakai sebagai hiasan hidup bagi setiap mukallaf, yakni berupa keutamaan-keutamaan dan menghindarkan diri dari kehinaan.
    3.  أحكام عملية, atau hokum-hukum amal, berkait erat dengan seluruh tindakan atau perbuatan mukallaf, baik ucapan, perbuatan, perjanjian (akad), masalah belanja.


Jenis ketiga inilah yang disebut sebagai فقه القرآن, dan yang dimaksud dengan Ilmu Ushul Fiqh yang bisa mengantarkan kepada fiqh.


Hukum-hukum عملية berdasarkan Al-Qur’an dibagi menjadi dua bagian:
1)      أحكام العبادات (hukum-hukum ibadah), seperti shalat, puasa, zakat, haji, nadzar, sumpah dan ibadah-ibadah lain yang menyangkut hubungan manusia dengan tuhan.
2)      أحكام المعملات (hokum-hukum muamalah), seperti akad, masalah belanja, hukuman, jinayat dan lain-lain selain ibadah, atau dapat diringkas, hokum muamalah ini mengatur hubungan manusia dengan manusia, baik secara perorangan, kelompok, bangsa atau jama’ah.